Tetiba dengan polos seorang santri kecil bertanya, pada suatu ketika. Meski sedikit kaget mendengar pertanyaan seperti itu, tapi saya justru senang karena masih ada anak yang mau bertanya tentang belajar, bukan tentang pacar, kuota, mabar, atau motor drag. Muehehe.
Tidak harus di pondok(!) Belajar, apalagi agama, itu memang umumnya di pondok pesantren, tetapi sejatinya belajar yang sesungguhnya adalah selama
Belajar itu tidak boleh hanya sekedar di pondok, dimanapun kita bisa mengambil pelajaran disitulah kita belajar. Benar. Belajar itu tidak harus selalu dengan seorang yang memegang jabatan guru, tetapi siapa saja yang bisa kita serap nasehatnya itulah ilmu. Memang. Belajar itu tidak hanya dari buku, tetapi yutub sekarang sudah "biasa" jadi rujukan baru. Katanya.
Meskipun begitu ; Naruto tetap ngerjain remidi nilai madrasah diniyyahnya biar layak jadi Hokage. Crew Monkey D. Luffy nyempetin mondok 2 tahun buat upgrade kekuatan. Ichigo Kurosaki milih ikut kilatan pesantren Ramadhan agar jadi Shinigami sejati. Son Goku malah tabarrukan di pendopo Mr. Popo dan K(y)aio sama, juga beberapa pesantren lainnya.
So, kalau bisa di pondok, kenapa tidak ?
Kalau bisa dekat 'sumber ilmu', why not ?
ssst.. Ndak ada sistem zonasi juga lho
#catatangepenk #ayomondok #ayongaji
#santrizamannow #aisjawatengah
#indonesialebihnyantri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar