Tokoh
Pondok Pesantren
#ceritahorordipesantren
Di twitter baru-baru ini tren aksi 22 Mei telah naik sebagai trending utama. Bagi kang dan mbak santri yang ga pernah main hape atau twitteran gausah deh coba-coba nyari, supaya ga nyesel.
Tujuan tersebut tak lain dan tak bukan adalah untuk menggerakkan masa untuk melakukan perlawanan terhadap pihak siapapun yang kudu dilawan karena ketidakpuasan terhadap hasil pemilu yang telah diselanggarakan 17 April lalu. Utamanya sasaran tersebut ditujukan kepada KPU sebagai pihak penyelenggara.
Padahal baru saja dunia telah menyanjung-nyanjung Indonesia sebagai Negara terqeren dalam menjalankan proses demokrasi. Beberapa ucapan selamat dari sejumlah kepala negara silih berganti disampaikan.
Tentu saja harapan kita sebagai warga negara adalah tetap menjaga penilaian tersebut agar tak luntur begitu saja dengan tindakan-tindakan yang dapat memecah belah bangsa.
Apalagi Gus Dur pernah bilang "Yang terpenting dari politik adalah kemanusiaan" Hmmmmm
Jadi kamu mau milih politik apa akuh?
Dua ormas keagamaan terbesar Indonesia, NU dan Muhammadiyah juga sudah menghimbau kepada warganya untuk tidak ikut serta dalam kegiatan yang digagas oleh PA 212 itu. Jadi kalao ada mba dan kang santri yang tetep ngikut ya, kalian dihimbau siapa??
Lalu, kalo udah dilarang begitu, sebagai santri yang manut kiai sampai mati mau ngapaian?
Tenang akhi ukhti ini ada beberapa kegiatan yang harus klean lakukan untuk menghadapi riuh ramai aksi 22 Mei nanti tanpa harus ikut-ikutan bawa pasukan yang siap terjun di medan pertempuran.
1.Banyakin doa.
Doa adalah senjata terbaik bagi orang muslim. Seperti yang telah dikatakan oleh Sekjen PBNU agar kesempatan Ramadhan nan suci ini dimanfaatkan untuk banyak berdoa dan mengingat Allah.
"Lebih baik kesempatan di bulan Ramadhan ini digunakan untuk perbanyak wirid dan menyemarakkan bulan suci dengan mengadakan berbagai kegiatan keagamaan dan pengajian," kata Yai Helmi Faishal Zaini, dikutip dari NU Online (19/05).
Oke kang dan mba santri sudah tau kan. Jadi mari perbanyak dzikir, baca al Qur'an, banyakin doa supaya negeri kita ini diselamatkan oleh Allah. Aminnn.
Supaya doanya ga terkesan mempolitisi Tuhan banget karena mungkin ada salah satu dari klean yang doa supaya jagoannya dimenangkan, maka mintalah supaya segera dipertemukan dengan jodohnya uwuwuuwwu~ karena Syawalan tanpa ada gandengan, ibarat makan sayur tanpa garam. Hambar~
2. Jangan megang Hape
Selain dipastikan suasana bakalan panas secara offline pada 22 Mei nanti, pastilah sumpeknya bakalan nular secara online. Sekarang aja udah kerasa banget betapa semrawutnya media sosial menjelang pengumuman hasil pemilu, apalagi nanti?
Nah, untuk menghindari kejadian misuh-misuh di siang bolong oleh beberapa pemberitaan di medsos, maka diantisispasi dengan gak megang hape terlebih dahulu.
3. Bersih-bersih pesantren
Lebaran menghitung hari lagi. Para santri sedikit demi sedikit telah pulang ke kampung masing-masing (sedihh deh, gabisa liat si dia lewat). Di situlah sudah dipastikan di beberapa pojokan pesantren banyak bertumpukan barang karena terlalu semangat menuju pulang hingga lupa untuk membereskan.
Supaya puasa tak hanya sekedar menahan lapar dan haus, sebaiknya kegiatan bersih-bersih pesantren ini perlu dilakukan untuk menambah tabungan amal kita di akhirat nanti. Nyapu-nyapu halaman rumah Pak Kiai, bersihin WC dan kamar mandi, cuciin baju-baju santri yang menumpuk kotor di pojokan, wa ghoiru dzalik. Pastila pahalanya lebih banyak ketimbang yang ikut koar-koar kelompok sebelah.
4. Baca Buku
"Buku adalah jendela dunia,"
begitulah quote yang sering kita baca. Bagi kang dan mbak santri di bulan puasa gini yang hobinya suka tidur dari sahur hingga buka, maka rubahlah kebiasaan tersebut untuk digunakan dengan membaca. Baca buku apa saja yang klean suka. Jangan maksa baca buku yang ga klean suka demi menuruti apa yang dibaca orang.
Gimana udah dapet pencerahan belum untuk 22 Mei nanti?
Kalau belum mungkin ada sesuatu yang perlu dipertanyakan dalam diri mba dan kang santri. Mungkin klean sedang dirundung kegalauan yang amat dalam. Pokoknya santey wae, urusan politik gausah dipikir pusing~
Perlu diketahui bahwa lokasi aksi tersebut terlampau jauh. Apalagi tiket transportasi menjelang libur lebaran ini juga cukup mahal, mending anggarannya dialihkan buat beli baju lebaran aja.
(Novaliciouss)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar